Wednesday, 18 November 2015

= Hantu Kursi Goyang =

Saya semenjak dulu sudah bisa melihat sesuatu yang manusia biasa tidak dapat melihat. Sederhananya, saya bisa dikatakan bisa melihat hantu.
Tetapi kemampuan ini tidak selalu ada. Saya biasanya hanya melihat samar-samar. (mungkin memang wujud mereka samar-samar?)
Saya teringat cerita saya tidak lama ketika mengunjungi seorang teman saya Irina. Dia saat itu sedang hamil tua.
Saya diundang dia untuk makan malam bersama di rumah baru mereka. Karena kebetulan memang saya belum pernah berkunjung ke rumah mereka sebelumnya.
Sebelum makan siang, saya berkeliling melihat rumahnya. Dalamnya ada dua kamar tidur. Satu kamar tidur utama, dan satu lagi kamar tidur untuk anak mereka kelak.
Satu hal yang menarik adalah sebuah kursi goyang yang diletakkan di ruang tamu. Dari bentuk kursi goyang ini, kelihatan jika sudah sangat tua.
Penasaran saya pun tanya soal kursi goyang itu.
Ternyata ibu Irina membelinya dari seorang keluarga yang menjual. Sang pemilik kursi goyang ini sudah lama meninggal.
Karena anggota di rumah, tidak ada satupun yang menggunakannya, mereka berpikir lebih baik dijual saja. Jadi ibu Irina melihat kesempat ini, apalagi dengan harga yang menggiurkan, akhirnya beli.
Irina sendiri bukanlah orang yang percaya takhyul.
Tidak percaya kalau barang ada penunggunya, dia dengan senang hati menerima hadiah dari ibunya.
Kursi goyang itu terletak di sudut ruang tamu. Terdapat ukiran di permukaannya. Irina duduk di situ sambil bercerita, kalau nanti bayi sudah keluar, dia akan membawanya dan duduk bersama dengan bayi dan melihat pemandanga ke luar.
Kebetulan cuaca di ruang tamu mereka menghadap ke pemandangan taman di seberang mereka. Pemandangan paling tepat untuk kursi goyang.
Tak terasa makan malam sudah siap. Jadi kami pergi ke dapur untuk mengambil makan, dan berjalan menyeberang ruang tamu menuju meja makan.
Pada saat kami lewat ruang tamu itulah, kami lihat kursi goyang bergerak sendiri…
Sekedar info, kami pergi ke dapur selama 10 menit. Jika memang bekas goyangan pada saat Irina duduk, jelas goyangannya akan berhenti.
Kami lanjut ke meja makan meletakkan makanan kemudian kembali ke ruang tamu. Kursi goyangnya sudah berhenti.
Irina awalnya mengira kursinya goyang gara-gara angin bertiup dari jendela yang terbuka, tetapi pada saat dicek, ternyata semua jendela sudah ditutup.
Jadi kami berdiri di depannya mengira-ngira, apa yang membuatnya bergoyang sendiri. Saya pikir mungkin ini dikare-
Tiba-tiba kursinya bergoyang lagi!
Irina syok melihat kursinya bergoyang lagi tanpa alasan yang jelas. Dia berteriak dan lari keluar. Saya mencoba fokus dan memperhatikan kursi goyang.
Perlahan-lahan memang kelihatan sesuatu.
Bayangan seperti sesosok wanita tua, sedang duduk bersandar. Kemudian dia bangkit untuk menggerakkan kursi goyangnya lagi.
Saya tidak yakin apa yang saya lihat, tetapi sang nenek seolah-olah tersenyum melihat saya. Saya tidak berkata apa-apa, menyusul Irina yang lari keluar.
Pada saat itu saya mencoba menenangkannya. Mencoba menjelaskan bahwa mungkin hantu yang duduk di kursi goyang ini bukanlah hantu jahat.
Dia hanyalah hantu mantan pemilik kursi goyang itu. Karena keterikatannya dengan barang, membuat dia tidak terjebak di situ.
Tetapi Irina tidak terlalu mempedulikan penjelasan saya. Akhirnya dia menjual kursi goyang itu, kemudian mengganti dengan kursi goyang yang benar-benar baru.
Saya tidak tahu apa yang terjadi dengan kursi goyang tua itu.
Atau apa yang terjadi pada hantu nenek itu.
Tetapi saya berharap dia bisa segera melepaskan ikatannya dengan kursi goyang itu, dan semoga bisa lanjut ke dunia berikutnya…
.
◦★◦ Jika saat ini kalian sedang sendirian, sadarlah bahwa kalian benar² tidak sendiri ◦★◦

No comments:

Post a Comment

Archivo del blog